Minggu, 20 Maret 2011

PERILAKU PRODUSEN

     Saya ingin me resume sedikit tentang Perilaku Produsen, yang kemarin saya presentasikan bersam teman kelompok saya.
mari kita mulai... hehehehe
Sekarang ini sangat banyak yang menjadi produsen, baik dari kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier, terutama produsen dalam bidang kebutuhan pokok, seperti makanan. Kalau berbicara mengenai produsen, tentu saja salah satu tujuan nya yang utana adalah menghasilkan keuntungan sebayak-banyaknya dengan modal seminim-minimnya mungkin, karena dasar nya tidak ada manusia yang ingin rugi.
     Perilaku produsen mencakup banyak hal, diantaranya adalah harga pokok. Harga faktor produksi yang akan mempengaruhi keuntungan yang didapat.
     Seorang produsen yang baik dapat mengambil kebijakan yang tidak merugikan pihak manapaun...

PERILAKU KONSUMEN

Sekarang ini keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya di nilai dari seberapa banyak konsumen yang berhasil di peroleh.
Dalam pemasaran di kenal bahwa setelah konsumen melakukan pembelian, ada kelanjutannya yaitu rasa puas atau tidak. Rasa itu terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang didapat dari produk/jasa. Bila produk/jasa tersebut tidak memenuhi harapan si monsumen, maka konsumen tidak akan puas, sehingga di kemudian hari konsumen tidak akan melakukan pembelian ulang, dan sebaliknya.
Selain itu ada lagi Minat Pembeli, minat beli merupakan bagian dari proses menuju ke arah pembelian.
Perilaku konsumen dapat di tunjukan dalam hal merencanakan, membeli, dan menggunakan barang-barang/jasa. dengan demikian perilaku konsumen terdiri dari  aktivitas-aktivitas yang melibatkan orang-orang sewktu-waktu memilih, membeli, dan menggunakan produk/jasa, sehingga hal tersebut memenuhi kebutuhan -kebutuhan dan keinginan mereka.
sekian resume dari saya menegenai Perilaku Konsumen.... ^_*

STRUKTUR PASAR

Menurut saya sendiri Pasar itu adalah suatu tempat bertemu nya anatara pembeli dan penjual dari suatu barang/jasa tertentu.
Dan Struktur Pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.
Setiap terjadi proses bertemu nya antara pembeli dan penjual, maka kan membentu harga yang telah di sepakati antara pembeli dan penjual. pasar itu terdiri dari banyak jenis, dari segi fisik, maupun berdasarkan jenis barang yang di jual.
Di dalam pasar, produsen dan konsumen mempunyai peranan yang sangat besar terhadap terbentuk nya harga di pasar.
sekian resume dari saya mengenai struktur pasar... ^_*

Selasa, 08 Maret 2011

kesan pertama belajar teori organisasi umum

ehmm...ehmm... ^_^
Pada saat mata kuliah teori organisasi umum 2, yang di ajarkan oleh dosen yang bernama  Ibu Ira Phajar Lestari...pertama x dosen nya masuk,,, saya berpikiran.. wahh..... baru x ne dapet dosen soffskil prempuan,, n rapi, n enak ge di pandang mata... tp emang sih kliatan nya jud???... ehh teryata ga juga,, dosen nya baik, dan pinter,, pa yang di jelasin sangat mudah di pahami, karena langsung di kaitkan dengan kehidupan atau kenyataan yang sebenarnya, ibu nya pinter ngejelasin sesuatu dengan memberikan suatu kondisi atau contoh...
tapi memang sihh,, ibu nya minta bikin tulisan sendiri di blog, dan jujur buat saya thu lumayan susah,,, saya kurang pinter dalam mengarang,,, tapi dalam hal MENGGOMBAL ma cwek saya cukup bisa.... wkwkwkwkwkwk... ^_*
selama ini saya selalu copy-paste,,,ssstttt dengan gampang nya tugas saya selesai...
beebeda dengan sekarang laamaaaaaaaaaaaaa......
tapi di satu sisi saya juga merasa seneng, karena saya merasa tertantang....
dan mudah-mudahan semester ini mendapatkan Nilai A dari ibu Ira Phajar Lestari.. :-)
kasihannn buuuuu..... hehehehe...
jujur saya belum perna dapet nilai A dr mata kuliah ini....

n satu ge saya  seneng dengan di adakan nya presentase di mata kuliah ini,,,, hehehehe...
walapun saya belum terlalu berani, untuk unjuk gigi di depan kelas,,,,
hohohohoho.....

penyesalan...

     Nama saya Bram Rahmantika Piliang, lahir di Tarutung, SUMUT 16 oktober 19991.
Mulai dari kecil saya tinggal di Tarutung(Medan), sudah banyak kenagan-kenagan yang tak terlupakan selama hidup disana. Sekarang saya lagi melanjutkan sekolah saya Di Jakarta, Depok, di UNIVERSITAS GUNADARMA, di jakarta aku tinggal, lebih tepat nya di bilang numpang heheheheh... di rumah tante...
kurang lebih nya sudah 2 tahun....
kehidupan di jakarta saya rasa sangat susah juga, tidak seperti yang saya pikirkan selama ini. saya memilih kuliah dijakarta karena saya merasa di jakarta enak, tpi ternyata semua tidak seperti yang saya pikirkan selama ini...
sampai sekarang saya belum perna merasa betah hidup disini,,tidak ada satu pun yang bisa buat saya betah disini, n sampai sekarang, bisa di bilang saya belum menemukan seorang sahabat...
padahal di medan saya mempunyai banyak temen, cowo maupun cewe... mungkin yang membuat semua ini saya belum bisa beradtasi dengan orang-orang disini ^_^
sejujur nya sampai sekarang ini saya merasa menyesal untuk datang ke jakarta... saya selalu terbayang-bayang dengan kehidupan yang aku jalani jauh di medan sana..
ingin sekali pergi meninggalkan tempat ini,,, tapi ga akan perna bisa, semua sudah terlanjur, dulu saya sendiri yang memilih untuk dtang ke tempat ini (jakarta).
saya ingin sekali hidup betah, bahagia disini,,, apa mungkin suatu saat aku akan merasakan hal itu..???
yaa allah bantu aku menemukan kehidupan yang aku inginkan disini... amiin..... ~_~

PERILAKU PRODUSEN

KELOMPOK 3
MATERI : PERILAKU PRODUSEN
JADWAL : 15 MARET 2011






System information 2KA12








AHMAD ZULFIKAR
BRAM R
DHEA INDRA
KIKI S
SINGGIH
UTAMI
AULIA R






BAB 1
Pendahuluan

1.1   Latar Belakang Masalah
Pada masa sekarang ini banyak pihak yang bertindak sebagai produsen, baik dari sektor kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Terlebih lagi produsen untuk kebutuhan pokok seperti makanan, salah satunya produsen tahu. Kita semua tahu bahwa sebagian besar kelompok masyarakat di Indonesia menganggap tahu merupakan salah satu makanan yang harus ada sebagai “pelengkap” nasi.

1.2   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.       Meningkatkan kreatiifitas dan kemampuan mahasiswa dalam menulis dan menyusun karya tulis.
2.       Mahasiswa mendapatkan pemahaman yang lebih mengenai perilaku produsen.
3.       Mahasiswa dapat menganalisa hubungan antara teori perilaku produsen dengan kejadian sebenarnya, terutama yang terdapat dalam berita terkini.
4.       Memberi wawasan yang lebih luas kepada mahasiswa tentang kejadian yang berhubungan dengan perilaku produsen.


1.3   Metode Penulisan
Metode penulisan ini menggunakan observasi melalui internet dan televisi mengenai kejadian yang sedang berlangsung dan berhubungan dengan topik masalah yang penulis bahas pada makalah ini.


1.4   Ruang Lingkup
Ruang lingkup karya tulis ini terbatas pada pembahasan mengenai perilaku produsen dan hubungannya dengan kejadian yang sedang berlangsung.





BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Teori Produksi
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:
1. produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah).
2. produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai kebutuhan.
Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan :
1. berapa output yang harus diproduksikan
2. berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.

Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar :
1. bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum
2. bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.
Para produsen akan memahami perilaku konsumen para pemasar akan memahami bagaimana konsumen melakukan proses pembelian. Apa saja yang dilakukan konsumen sebelum mereka melakukan pembelian. Tahapan-tahapan apa saja yang terjadi sampai seorang konsumen mengambil keputusan untuk membeli.


2.2 Teori Ekonomi
                Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:
Y = f (X1, X2, X3, ……….., Xn), dimana Y = tingkat produksi (output) yang dihasilkan dan X1, X2, X3, ……, Xn adalah berbagai faktor produksi (input) yang digunakan.

                Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut :
The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan.
Hubungan produk dan faktor produksi yang digambarkan di atas mempunyai lima sifat yang perlu diperhatikan, yaitu :

Catatan :
-          Kurva Physical Total (TPP) adalah kurva yang menunjukkan tingkat produksi total pada berbagai tingkat penggunaan input variable.
-          Kurva Produk Marginal adalah kurva yang menunjukkan tambahan dari input physical product yang disebabkan oleh penhggunaan tambahan 1 unit input variable.
-          Kurva Produk rata-rata (APP) adalah kurva yang menunjukkan hasil rata-rata perunit input variable pada berbagai tingkat penggunaan input tersebut.

1. Mula-mula terdapat kenaikan hasil bertambah ( garis OB), di mana produk marginal semakin besar; produk rata-rata naik tetapi di bawah produk marginal.
2. Pada titik balik (inflection point) B terjadi perubahan dari kenaikan hasil bertambah menjadi kenaikan hasil berkurang, di mana produk marginal mencapai maksimum (titik B’); produk rata-rata masih terus naik.
3. Setelah titik B, terdapat kenaikan hasil berkurang (garis BM), di mana produk marginal menurun; produk rata-rata masih naik sebentar kemudian mencapai maksimum pada titik C’ , di mana pada titik ini produk rata-rata sama dengan produk marginal.
4. Pada titik M tercapai tingkat produksi maksimum, di mana produk marginal sama dengan nol; produk rata-rata menurun tetapi tetap positif.
5. Sesudah titik M, mengalami kenaikan hasil negatif, di mana produk marginal juga negatif produk rata-rata tetap positif.

Dari sifat-sifat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi seperti yang dinyatakan
dalam The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :
a. produksi total dengan increasing returns,
b. produksi total dengan decreasing returns, dan
c. produksi total yang semakin menurun.

Disamping analisis tabulasi dan analisis grafis mengenai hubungan antara produk total, produk rata-rata, dan produk marginal dari suatu proses produksi seperti diatas, dapat pula
digunakan analisis matematis. Sebagai contoh, misalnya dipunyai fungsi produksi :
Y = 12X2 – 0,2 X3,
dimana :
Y = produk
X = faktor produksi.


2.3 Produksi Optimal
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output. Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis : p = PY.Y -Px.X, di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X   = faktor produksi;
Px = harga faktor produksi.


2.4 Least Cost Combination
Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi.




2.5 Pembahasan masalah seputar perilaku produsen dengan permasalahan pada produsen bahan pangan
Kalau kita berbicara tentang produsen, tentu saja salah satu dari tujuannya yang terbesar adalah menghasilkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan modal se”minim” mungkin, karena pada dasarnya tidak ada manusia yang ingin merugi. Namun bila ditelaah lebih lanjut, tidak sedikit produsen yang “bermain nakal” dalam usahanya, terlebih lagi dalam bidang penyediaan bahan pangan. Banyak kasus-kasus di negeri ini tentang hal tersebut, namun pada kesempatan ini penulis hanya akan mengangkat tentang masalah tahu berformalin.

Industri tahu cenderung bersifat padat karya, yaitu lebih menekankan pada kuantitas tenaga kerja yang dipekerjakan pada bidang produksi industry tersebut. Bila dicermati lebih mendalam, industri ini mengeluarkan uang yang relatif banyak dikarenakan sifatnya yang padat karya. Pada satu sisi, meskipun gaji tenaga kerja pembuat tahu tidak besar, namun pekerjanya berjumlah banyak. Hal ini dapat kita kaitkan dengan teori produksi yang berbunyi :
“Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan :
1. berapa output yang harus diproduksikan
2. berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.”
Dan bahasan Produksi Optimal yang berbunyi “Keuntungan (p) dapat ditulis : p = PY.Y -Px.X, di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X   = faktor produksi;
Px = harga faktor produksi.”
Dengan demikian kita dapat mengetahui bahwa produsen harus memiki kemampuan untuk menentukan berapa banyak faktor produksi yang diperlukan agar harga produksi menjadi optimal.

                Namun permasalahn tidak berhenti pada poin bahasan di atas, banyak produsen yang kurang merasa puas dengan keuntungan yang diperolehnya, baik dari faktor dalam industri maupun faktur luar, dalam bahasan ini, faktor luar yang dimaksudkan adalah tidak lakunya produk jualan dikarenakan masa layak konsumsi produk yang kurang tahan lama. Maka ada produsen yang bertindak curang, diantaranya untuk menekan kerugian akibat tidak lakunya produk tahu tersebut, dalam hal ini produsen memakai formalin untuk menambah masa layak konsumsi produk tahunya.

                Bila kasus tersebut dihubungkan dengan teori Least Cost Combination, maka kita akan memperoleh keterkaitan bahwa pengusaha menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Karena bila produsen memberikan formalin pada produk tahunya, maka nilai input hanya akan bertambah sedikit, namun berdampak besar pada keuntungan yang akan diterima produsen.





BAB 3
Penutup


Kesimpulan

Perilaku produsen mencakup banyak hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah harga produk, faktor produksi dan harga faktor produksi yang akan mempengaruhi keuntungan yang akan didapat. Namun perlu diperhatikan strategi produksi dan penjualan yang tepat, karena sebagian besar pelaku produksi beroperasi dalam pasar persaingan sempurna, sehingga segala kemungkinan kecil pun dapat terjadi, terlebih lagi bilah produsen tidak dapat menyikapinya dengan bijak.
Dalam kegiatan produksi perlu dicermati bahwa hukum kenaikan hasil berkurang, atau lebih dikenal dengan The Law of Diminishing Returns selalu berlaku, jadi selalu berhati-hatilah dalam menyusun kebijakan untuk menentukan input produksi agar output tidak mengalami penurunan.
Seorang produsen yang baik dapat mengambil kebijakan yang tidak merugikan pihak manapun, baik dari pihak internal maupun eksternal.

























Daftar Pustaka

-          http://deni2k6.wordpress.com/2010/04/18/perilaku-produsen/
-          http://dracooltech-area.blogspot.com/2010/04/perilaku-produsen.html
-          http://www.scribd.com/doc/31845578/5-Perilaku-Produsen
-           http://www.antaranews.com/berita/1283354810/bpom-temukan-tahu-berformalin
-          http://banten.antaranews.com/berita/13633/kopti-minta-pemkab-serang-selidiki-tahu-berformalin


Selasa, 01 Maret 2011

Perjalanan Hidup

Dalam suatu perjalanan hidup, cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan. Ada kalanya kita mesti berjuang, serta belajar menyingkap segala rahasia kehidupan.
Perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita. Setiap hembusan nafas, detik jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama, kesempurnaan.
Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu. Tidak ada seorangpun melebihi dari yang lain. Namun tak jarang setiap kita berbeda dalam menentukan sikapnya. Ada yang berjuang untuk melaluinya dengan membunuh waktu. Tidak pula sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang dia ada.
Apa rahsia terbesar dalam hidup ini? Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.
Jean-Francois Champollion dicatat dalam sejarah dunia sebagai orang pertama yang berhasil membaca huruf Mesir kuno yang telah dilupakan ribuan tahun. Ternyata kemampuannya ini didukung oleh pengetahuan bahasa yang telah dikembangkannya sejak kecil ketika berusia 11 tahun, Champollion telah menguasai bahasa Latin, Yunani, dan Ibrani. Dua tahun kemudian ia juga mempelajari bahasa Arab, Syria, Chaldea, dan Koptik.
Di tahun 1822, pada usia 32 tahun, Champollion selesai menterjemahkan batu Rosetta yang menjadi kunci pembacaan naskah Hieroglif Mesir kuno.
Hidup ini merupakan proses pembelajaran menuju lebih baik dan memahami akan cinta yang Allah SWT berikan buat manusia di dunia ini.
Note : 
Rahasia terbesar dalam hidup: Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.