Kamis, 19 April 2012

Tentang Database dan MySQL

Database Database adalah basis dari data, dengan kata lain database merupakan kumpulan data, dasar yang digunakan untuk menampilkan data atau informasi, Sekumpulan data atau informasi teratur berdasarkan kriteria tertentu yang saling berhubungan. Selain itu juga database dapat didefinisikan sebagai susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi perusahaan, yang terorganisir dan disimpan secara terintegrasi.
Memahami Konsep Relasional Database
Data adalah hal yang amat penting dalam banyak aspek. Untuk menggunakan dan menyimpan data tersebut, dibutuhkan pengorganisasian dan pengolahan data yang teratur dan baik. Saat ini, pengolahan data dilakukan dengan teknologi komputer. Anda dapat menambah, mengedit, menghapus, dan mengurutkan data sesuai keinginan dan kebutuhan.
Database dapat dibuatkan relasi-relasi antardata yang bisa diatur oleh pemakai selama data tersebut mempunyai minimal satu field yang sama.
Mengenal Tabel, Record dan Field
Sebagai bagian database, tabel, record dan field merupakan komponen-komponen dasar yang harus dikuasai oleh pengguna database. Pada tabel, terdapat data yang akan Anda pergunakan sehari-hari.
• Tabel
Tabel merupakan sekumpulan data yang memiliki topik tertentu, misalnya sebuah tabel yang berisi data mahasiswa. Di dalam tabel tersebut terdapat record dan field yang merupakan bagian dari tabel. Pada dasarnya, tabel adalah tempat untuk meletakkan, menyimpan, mengedit atau mengubah data. Tabel dibuat dan dikelola dengan baik sehingga data yang dihasilkan dapat ditampilkan dan lebih mudah dimengerti.
• Record
Record merupakan baris yang terdapat dalam tabel. Pada baris tersebut, data-data dari tabel diisikan. Secara umum, record memiliki definisi satu bagian dari data. Misalnya pada suatu tabel terdapat 100 record maka bisa dikatakan bahwa tabel tersebut mempunyai 100 data utuh. Satu record mewakili satu data yang utuh.
• Field
Field adalah kolom dalam tabel. Bisa dikatakan field adalah bagian dari record. Pada satu record terdapat bermacam-macam field, dan satu field mewakili satu bagian dari data pada tabel.
2.2.3 Merancang Database
Perancangan database merupakan langkah awal dalam pembuatan database. Sebelum dibuat, sebuah database harus dirancang terlebih dahulu menyangkut field serta tipe apa saja yang akan dipakai.
WampServer singkatan dari Windows, Apache, MySQL dan PHP. sesuai dengan kepanjangannya, sofware ini dapat kita gunakan untuk Web Server di komputer kita, daripada kita menginstal Mysql, PHP, dan Apache satu persatu, lebih baik kita gunakan wampserver.
 MySQL adalah sebuah system manajemen database yang saling berhubungan. Sebuah  hubungan databse dari data yang tersimpan pada table yang terpisah daripada menyimpan semua data pada ruang yang sangat besar. Hal ini menambah kecepatan dan fleksibilitas. Table-tabel tersebut dihubungkan oleh hubungan yang sudah didefinisikan mengakibatkan akan memungkinkan untuk mengkombinasikan data dari beberapa table sesuai dengan keperluan.
MySQL merupakan database yang sangat cepat, dapat diandalkan dan mudah untuk digunakan. Jika hal itu yang anda cari maka anda harus mencobanya. Selain itu, source programnya pun dapat anda dapatkan secara gratis dan syntax-syntaxnya mudah untuk dipahami dan tidak rumit serta pengaksesan database dapat dilakukan dengan mudah dan cepat
Data base MySQL dapat dibuat menggunakan tampilan phpmy admin atau menggunakan sebuah script dalam PHP.
Kita dapat membuat dan mengakses data dalam data base mySQL, dimana untuk mengakses data tersebut kita harus melakukan koneksi terlebih dahulu. Beberapa fungsi yang dapat digunakan untuk melakukan koneksi database adalah :
•    Mysql_connect();
•    Mysql_pconnect();
•    Mysql_select_db();
Koneksi pertama kali dilakukan adalah dengan menggunakan fungsi mysql_connect();
Bentuk Umumnya :
Mysql_connect(nama host, Nama user, Password);
Keterangan :
•    Nama Host adalah lokasi dimana mySQL itu dipublikasikan.
•    Nama_user adalah string dengan isi data nama user yang terdaftar dalam mySQL yang digunakan untuk megakses data pada MySQL.
•    Password adalah string yang berisikan password yang digunaka untuk mengakses database.
My SQL juga  memiliki beberapa keistimewaan, berikut ini merupakan sebagian kelebihan dari mySQL antara lain :
1. PortabilityMySQL
dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Open Source
MySQL didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.
3. Multiuser
MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. Performance tuning
MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Column types
MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
6. Command dan functions
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam query.
7. Security
MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.

Senin, 09 April 2012

Diksi atau Pilihan Kata

Jika kita menulis atau berbicara, kita itu selalu menggunakan kata. Kata tersebut dibentuk menjadi kelompok kata, klausa, kalimat, paragraph dan akhirnya sebuah wacana.
Di dalam sebuah karangan, diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan sebuah cerita. Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata melainkan digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi yang bertalian dengan ungkapan-unkapan individu atau karakteristik, atau memiliki nilai artistik yang tinggi.
Sebelum menentukan pilihan kata, penulis harus memperhatikan dua hal pokok, yakni: masalah makna dan relasi makna :
     Makna sebuah kata / sebuah kalimat merupakan makna yang tidak selalu berdiri sendiri. Adapun makna menurut (Chaer, 1994: 60) terbagi atas beberapa kelompok yaitu :
1.      Makna Leksikal :  makna yang sesuai dengan referennya, sesuai dengan hasil observasi alat indera / makna yg sungguh-sungguh nyata dlm kehidupan kita. Contoh: Kata tikus, makna leksikalnya adalah binatang yang menyebabkan timbulnya penyakit (Tikus itu mati diterkam kucing).
Makna Gramatikal : untuk menyatakan makna-makna atau nuansa-nuansa makna gramatikal, untuk menyatakan makna jamak bahasa Indonesia, menggunakan proses reduplikasi seperti kata: buku yg bermakna “sebuah buku,” menjadi buku-buku yang bermakna “banyak buku”.
2.      Makna Referensial dan Nonreferensial : Makna referensial & nonreferensial perbedaannya adalah berdasarkan ada tidaknya referen dari kata-kata itu. Maka kata-kata itu mempunyai referen, yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu. Kata bermakna referensial, kalau mempunyai referen, sedangkan kata bermakna nonreferensial kalau tidak memiliki referen. Contoh: Kata meja dan kursi (bermakna referen). Kata karena dan tetapi (bermakna nonreferensial).
3.      Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna asli, makna asal atau makna sebenarnya yang dimiliki sebuah leksem. Contoh: Kata kurus, bermakna denotatif keadaan tubuhnya yang lebih kecil & ukuran badannya normal.  Makna konotatif adalah: makna lain yang ditambahkan pada makna denotatif tadi yang berhubungan dengan nilai rasa orang / kelompok orang yang menggunakan kata tersebut. Contoh: Kata kurus pada contoh di atas bermakna konotatif netral, artinya tidak memiliki nilai rasa yang mengenakkan, tetapi kata ramping bersinonim dengan kata kurus itu memiliki konotatif positif, nilai yang mengenakkan. Orang akan senang bila dikatakan ramping.
4.      Makna Konseptual dan Makna Asosiatif
Makna konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah leksem terlepas dari konteks atau asosiasi apapun. Contoh: Kata kuda memiliki makna konseptual “sejenis binatang berkaki empat yg bisa dikendarai”. Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah leksem / kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan suatu yang berada diluar bahasa . Contoh: Kata melati berasosiasi dg suatu yg suci / kesucian. Kata merah berasosiasi berani / paham komunis.
5.      Makna Kata dan Makna Istilah
Makna kata, walaupun secara sinkronis tidak berubah, tetapi karena berbagai faktor dalam kehidupan dapat menjadi bersifat umum. Makna kata itu baru menjadi jelas kalau sudah digunakan dalam suatu kalimat. Contoh: Kata tahanan, bermakna orang yang ditahan,tapi bisa juga hasil perbuatan menahan. Kata air, bermakna air yang berada di sumur, di gelas, di bak mandi atau air hujan.  Makna istilah memiliki makna yang tetap dan pasti. Ketetapan dan kepastian makna istilah itu karena istilah itu hanya digunakan dalam bidang kegiatan atau keilmuan tertentu. Contoh: Kata tahanan di atas masih bersifat umum, istilah di bidang hukum, kata tahanan itu sudah pasti orang yang ditahan sehubungan suatu perkara.
6.      Makna Idiomatikal dan Peribahasa
Yang dimaksud dengan idiom adalah satuan-satuan bahasa (ada berupa baik kata, frase, maupun kalimat) maknanya tidak dapat diramalkan dari makna leksikal, baik unsur-unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. Contoh: Kata ketakutan, kesedihan, keberanian, dan kebimbangan memiliki makna hal yg disebut makna dasar, Kata rumah kayu bermakna, rumah yang terbuat dari kayu.  Makna pribahasa bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan, maka lazim juga disebut dengan nama perumpamaan. Contoh: Bagai, bak, laksana dan umpama lazim digunakan dalam peribahasa
7.      Makna Kias dan Lugas
Makna kias adalah kata, frase dan kalimat yang tidak merujuk pada arti sebenarnya. Contoh: Putri malam bermakna bulan , Raja siang bermakna matahari.
Agar dapat menghasilkan cerita yang menarik melalui pilihan kata maka diksi yang baik harus memenuhi syarat, seperti :
•        Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan.
•        Seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa bagi pembacanya.
•        Menguasai berbagai macam kosakata dan mampu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat yang jelas, efektif dan mudah dimengerti.
Contoh Paragraf :
 1). Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan kawanku. Udara disana sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama kemudian.
 2). Liburan tahun ini Aku dan kawanku berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak henti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari disana, kami pulan
1.      Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah 
suatu pengertian yang terkandung sebuah kata secara objektif. Sering juga makna denotatif disebut makna konseptual. Kata makan misalnya, bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah, dan ditelan. Makna kata makan seperti ini adalah makna denotatif.
Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan dalam makna konotatif dapat berarti untung atau pukul.
2.      Makna Umum dan Khusus
 Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang-lingkupnya.
-        Makin luas ruang-lingkup suatu kata, maka makin umum sifatnya. Makin umum suatu kata, maka semakin terbuka kemungkinan terjadinya salah paham dalam pemaknaannya.
-        Makin sempit ruang-lingkupnya, makin khusus sifatnya sehingga makin sedikit kemungkinan terjadinya salah paham dalam pemaknaannya, dan makin mendekatkan penulis pada pilihan kata secara tepat.
Misalnya:
Kata ikan memiliki acuan yang lebih luas daripada kata mujair  atau tawes. Ikan tidak hanya mujair atau tidak seperti gurame, lele, sepat, tuna, baronang, nila, ikan koki dan ikan mas. Dalam hal ini kata acuannya lebih luas disebut kata umum, seperti ikan, sedangkan kata yang acuannya lebih khusus disebut kata khusus, seperti gurame, lele, tawes, dan ikan mas.
3.      Kata abstrak dan kata konkret.
Kata yang acuannya semakin mudah diserap panca-indra disebut kata konkret, seperti meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi, suara. Jika acuan sebuah kata tidak mudah diserap panca-indra, kata itu disebut kata abstrak, seperti gagasan dan perdamaian. Kata abstrak digunakan untuk mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak mampu membedakan secara halus gagasan yang sifat teknis dan khusus. Akan tetapi, jika kata abstrak terlalu diobral atau dihambur-hamburkan dalam suatu karangan. Karangan tersebut dapat menjadi samar dan tidak cermat.
4.      Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Kita ambil contoh cermat dan cerdik kedua kata itu bersinonim, tetapi kedua kata tersebut tidak persis sama benar.
Kesinoniman kata masih berhubungan dengan masalah makna denotatif dan makna konotatif suatu kata.
5.      Kata Ilmiah dan kata popular
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah, pertemuan-pertemuan resmi, serta diskusi-diskusi khusus.
Yang membedakan antara kata ilmiah dengan kata populer adalah bila kata populer digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan, kata-kata ilmiah digunakan pada tulisan-tulisan yang berbau pendidikan. Yang juga terdapat pada penulisan artikel, karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis maupun desertasi.
Kalimat Efektif dalam bahasa indonesia
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis sehingga pembaca atau pendengar dapat menerima maksud/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara.
Ciri-ciri kalimat efektif: (memiliki)
-        KESATUAN GAGASAN
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain (O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal.
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan)
-        KESEJAJARAN
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-. Kalimat itu harus diubah :
-        Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
-        Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
-        KEHEMATAN
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.
-        PENEKANAN
 Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
 Caranya:
1.      Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat. Contoh :
a.      Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain
b.      Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
2.      Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah. Contoh :
a.      Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
b.      Kami pun turut dalam kegiatan itu.
c.       Dapatkah dia menyelesaikannya?
3.      Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
4.      Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan. Contoh :
a.       Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
b.      Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.
-        KELOGISAN : Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal. Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya :
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
Penentuan batas kata
Dalam ilmu linguistik barat ada minimal lima cara dalam menentukan batas-batas kata:
a.      Pada jeda
Seorang pembicara disuruh untuk mengulang kalimat yang diberikan secara pelan, diperbolehkan untuk beristirahat dan mengambil jeda. Sang pembicara maka akan cenderung memasukkan jeda pada batas-batas kata. Namun metoda ini tidaklah sempurna: sang pembicara bisa dengan mudah memilah-milah kata-kata yang terdiri dari banyak suku kata.
b.      Keutuhan
Seorang pengguna disuruh untuk mengucapkan sebuah kalimat secara keras dan lalu disuruh untuk mengucapkannya lagi dan ditambah beberapa kata.
c.       Bentuk bebas minimal
Konsep ini pertama kali diusulkan oleh Leonard Bloomfield. Kata-kata adalah leksem, jadi satuan terkecil yang bisa berdiri sendiri.
d.      Batas fonetis
Beberapa bahasa mempunyai aturan pelafazan khusus yang membuatnya mudah ditinjau di mana batas kata sejatinya. Misalnya, di bahasa yang secara teratur menjatuhkan tekanan pada suku-kata terakhir, maka batas kata mungkin jatuh setelah masing-masing suku-kata yang diberi tekanan. Contoh lain bisa didengarkan pada bahasa yang mempunyai harmoni vokal (seperti bahasa Turki): vokal dalam sebagian kata memiliki "kualitas" sama, oleh sebab itu batas kata mungkin terjadi setiap kali kualitas huruf hidup berganti. Tetapi, tidak semua bahasa mempunyai peraturan fonetis seperti itu yang mudah, kalaupun iya, pada bahasa ini ada pula perkecualiannya.
e.      Satuan semantic
Seperti pada banyak bentuk bebas yang minimal yang disebut di atas ini, metode ini memilah-milah kalimat ke dalam kesatuan-kesatuan semantiknya yang paling kecil. Tetapi, bahasa sering memuat kata yang mempunyai nilai semantik kecil (dan sering memainkan peran yang lebih gramatikal), atau kesatuan-kesatuan semantik yang adalah kata majemuk.
Dalam prakteknya, para ahli bahasa menggunakan campuran semua metode ini untuk menentukan batas kata dalam kalimat. Namun penggunaan metode ini, definisi persis kata sering masih sangat sukar ditangkap.