Menurut Project
Mangement Body of Knowledge Guide, mengatakan bahwa manajer proyek seseorang
yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek. Menurut Ritz (1994)
seorang manajer proyek berasal dari suatu institusi atau seorang pengusaha yang
sinonim dengan pengurus, eksekutif, supervisor dan boss.
Pemilihan seorang
manajer proyek merupakan satu dari dua atau tiga keputusan paling utama
mengenai proyek. Manajer proyek perlu memiliki kerangka harapan agar dapat
berhasil dengan baik. Berikut adalah daftar kepopuleran, keterampi– lan dan
kualitas yang dicari manakala pemilihan seorang manajer proyek:
1. Latar belakang teknis yang kuat.
2. Seorang manajer yang keras kepala.
3. Individu yang bersifat dewasa.
4. Seseorang yang tersedia.
5. Seseorang yang memiliki hubungan baik dengan para
eksekutif senior.
6. Seseorang yang dapat memelihara kebahagiaan tim proyek.
7. Orang yang telah bekerja dalam beberapa departemen
berbeda.
Kriteria Manajer Proyek Yang Efektif
Tidak ada yang
sempurna, kata ini memang menunjukkan sebuah realitas. Bagaimanapun tuntutan
kesempurnaan kerja seorang manajer proyek yang efektif tidak dapat seratus
persen terwujud. Akan tetapi ada beberapa criteria dan usaha pendekatan ke arah
sana. Grey&Larson (2006) mendeskripsikan beberapa indicator, ciri dan
kualitas seorang manajer proyek yang efektif. Beberapa kontradiksi yang
dihadapkan oleh manajer proyek antara lain:
• Inovasi dan menjaga stabilitas.
• Menetapkan gambaran dan terlibat langsung di lapangan.
• Mendorong individu tetapi juga menekan tim.
• Campur tangan atau tidak.
• Fleksibel tapi ketat.
• Loyalitas tim dan loyalitas organisasi.
Kontradiksi ini memerlukan kecakapan khusus bagi manajer
proyek untuk mengambil posisi mereka dan menempatkan keputusan sesuai dengan
keadaan. Terpaku pada suatu prinsip yang ketat tidak akan menyelesaikan
masalah, karena manajer proyek tidak bekerja sendiri. Dalam buku yang sama
Grey&Larson (2006) juga menggambarkan ciri-ciri dari seorang manajer proyek
yang efektif. Diantaranya adalah:
- Pemikir Sistem, kemampuan dalam berpikir untuk mengelola interaksi antar komponen dan sumber daya proyek yang berbeda-beda, karena tidak bisa dikatakan efektif apabila penyelesaian masalah hanya secara parsial. Hal ini akan mempersulit sang manajer untuk mengambil keputusan.
- Integritas Pribadi, membangun dan meningkatkan kemampuan diri menjadi sangat penting dilakukan terlebih dahulu sebelum meningkatkan kemampuan anggota tim.
- Proaktif, bedakan dengan reaktif. Para manajer proyek dituntut tidak hanya akan melihat peristiwa yang telah terjadi (reaktif), akan tetapi juga selalu meneropong masa depan dan berjuang keras menemukan masa depan proyek (Kartajaya, 2003)
- Toleransi yang tinggi terhadap Stress, mengingat proyek merupakan hal yang rumit dan kompleks, pasti akan menimbulkan tekanan terhadap orang yang bebankan tanggungjawab kepadanya. Manajer proyek harus mampu mengelola kondisi psikologis mereka agar dapat bertahan dalam tekanan.
- Perspektif Bisnis Umum, seorang manajer proyek harus memahami dasar-dasar bisnis dari disiplin teknis yang berbeda-beda sebagai kerja antar fungsional.
- Politikus Mahir, strategi dalam menghadapi banyak orang dan mendapatkan dukungan dari semua pihak merupakan cirri penting manajer proyek yang sukses.
- Optimis, Slater (1999) dalam bukunya Saving Big Blue mengatakan “Anda dalam kesulitan Besar jika Menganggap anda Sudah Selesai”. Maksud dari kata-kata ini ialah, masalah-masalah yang sudah diselesaikan tidak bisa kita lepas begitu saja, karena pada nantinya kan bermunculan masalah-masalah baru di dalam pelaksanaan proyek. Kepercayaan diri terhadap proyek, mampu membuat seorang manajer proyek melakukan inovasi dan mengubah strategi proyek ke arah yang lebih baik tanpa meninggalkan perencanaan yang telah ditetapkan.
http://freezcha.wordpress.com/2011/05/